RI3SKA.COM – Dibuka dengan adegan musibah kebekaran yang menyisakan tragedi meninggalnya para anggota pemadan kebakaran dan hilangnya sang komandan pasukan pemadam kebakaran yang dikenal memiliki dedikasi tinggi dan track record yang cukup cemerlang, membuat spekulasi bahwa komandan telah membuat kesalahan perhitungan dalam operasi penyelamatan gedung yang mengakibatkan tragedi yang menelan korban jiwa dari pasukannya.
Keluarga komandan yang belum sempat berduka, semakin terpuruk ketika berita di televisi nasional justru memojokkan sang komandan yang dianggap ceroboh dalam memimpin anak buah. Anak sang komandan diwawancarai dalam insiden ini dan tentu saja sang anak membela ayahnya, keadaan bukannay membaik malah makin runyam karena keluarga dianggap tidak sensitif terhadap korban dan keluarga korban.
Tragedi keluarga ini membuahkan tragedi lain, yaitu tindakan upaya bunuh diri sang istri komandan yang dalam aksinya membawa anaknya yang bungsu untuk terjun ke tepi laut, sang ibu tewas namun sang anak terbawa arus ke sebuah pulau terpencil dan bisa selamat kemudian diadopsi oleh seorang pria paruh baya yang mengidap semacam demensia dan schizofrenia akibat guncangan jiwa yang dideritanya 30 tahun lalu, saat anak sulungnya tewas tenggelam.
Selama hidupnya, sang anak komandan harus berpura-pura menjadi “sang anak hilang” agar ayah asuhnya tenang dan merasa damai karena anaknya yang hilang telah kembali. Ia bahkan mengganti namanya menjadi Dal-po sesuai dengan nama anak yang hilang dan sama sekali tidak mau menceritakan tragedi keluarganya sendiri, namun dendam pada dunia jurnalisme dan media, pelan pelan tumbuh mengakar dalam dirinya. Dia bersumpah tidak akan pernah bekerja sebagai jurnalis karena ia menganggap mereka telah mendiskreditkan keluarganya dengan cara yang sangat brutal.
Aktor cemerlang, Lee Jong Suk kemudian tampil sebagai Dal Po remaja yang “slengean” tapi punya kecerdasan tinggi, dengan kepolosannya, ia justru mampu tampil dalan kuis televisi nasional yang biasanya hanya bisa diikuti oleh perwakilan paling pintar dari sekolah-sekolah di seluruh negeri.
Dendamnya pada dunia penyiaran sebetulnya tidak luntur, tapi hasratnya untuk menjerat cinta teman sekelas yang juga ponakan angkatnya, justru menjerumuskannya menjadi jurnalis televisi dan masuk dalam sendi kehidupan dunia media.
Kehidupan di industri media massa ternyata jauh dari citra yang selama ini dipahaminy Dalam membawakan perannya sebagai jurnalis muda, ia mampu menampilkan ironi kebobrokan media dengan cara yang sangat smooth, kombinasi kecerdasan, kearifan budi, komitmen pada etika ia sampaikan dengan elegan dan persona kegantengan sempurna.
Drama romantis dengan 20 episode ini juga kental dengan bumbu perjuangan romantik yang telah panjang terentang sejak satu dekade namun tak juga berhasil diraihnya, karena masa lalunya yang tidak jelas dan penuh misteri dan juga bebannya untuk membuka pertanyaan mengenai mendiang ayahnya yang habis jadi bulan-bulanan media.
Sebagai jurnalis penulis familiar dengan semua permasalahan dunia kerja dan beban profesionalme yang dihadapinya dalam kisah ini, bahkan di film ini sangat ekstrim, para jurnalis muda yang melakukan tugas investigasi ini dalam penelusuran mereka justru menemukan aib yang dibuat oleh keluarga terdekat mereka, sebuah dilema ketika prinsip kebenaran harus ditegakkan.
Dibalut dengan isu manipulasi, persaingan bahan ekslusif, jurnalis yang kelelahan di lapangan karena tuntutan kerja yang tak masuk akal, jauh dari nyaman, kerap mendorong mereka meloncat pada konklusi, malas riset, menonton dua puluh episode di film ini tidak membosankan bahkan sakaw dan termimpi-mimpi.
Ini adalah film edukasi, bagaimana sang tokoh membaliknya menjadi kerja keras memahami latar belakang sebuah kasus dan keahlian wawancara narasumber, wawancara ahli, riset pustaka dan etos kolaborasi antar media serta tentu saja kembali menghamba pada esensi berita: LA VERITA (the truth). Layak dapat penghargaan untuk skenario dan aktingnya dan terbukti, Jong Suk memang dapat.