Profil Singkat
Rieska Wulandari lahir di Bandung, 8 April 1979. Lulusan ilmu jurnalistik, fakultas ilmu komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Penerima Fellowship Asia Pacific Journalism Center dan finalis Mochtar Lubis Award untuk tulisan Borobudur bersama The National Geographic Indonesia.
Pengalaman Pekerjaan
Koresponden Biro Bandung untuk Suara Pembaruan tahun 2001-2005, Asisten Kepala Biro Jakarta, Jiji Press Jepang 2005 -2007, Office Manager Biro Jakarta – Mainichi Shimbun 2008-2009, Assistant Manager Internal Communication and CSR Rajawali Corpora 2009-2010, Staff indonesian Trade Promotion Center ITPC Milan, Italia, 2010-2014, Jurnalis Lepas di Italia 2014 – sekarang.
Gagas Wacana – Kado Akhir Tahun 2020
Sebentar lagi tutup tahun 2020 dan suami saya bertanya: “Kamu mau kado apa?” Saya yang sedang gundah dan sakit kepala berhari-hari memikirkan material hasil wawancara, rekaman dan foto yang hanya berakhir di hardisk, karena tidak semua materi tersebut mendapat ruang atau durasi pada media yang menjadi partner saya.
Sebagai informasi, saya kerap melakukan wawancara dengan narasumber sekitar satu jam, tapi saya hanya memiliki durasi satu menit untuk tayang, padahal hasil obrolan selama satu jam itu, mungkin cukup menarik dan mendalam juga, sehingga sayang apabila tidak terinformasikan hanya karena masalah durasi.
Sebagai pribadi yang suka berbagi informasi, Saya menjadi sakit kepala karena merasa sayang apabila informasi-informasi dan paparan yang menarik dari para narasumber tersebut tak saya bagi kepada yang lain.
Kembali kepada kado, karena suami saya bertanya, akhirnya saya jawab dengan tegas : Saya butuh laman pribadi, saya perlu ruang yang leluasa untuk menuangkan isi kepala saya, pengalaman saya, hasil wawancara yang tak tertampung oleh program-program yang ada di televisi, koran, majalah atau media lain, material sisa ini kerap saya tuangkan dalam medsos namun akhirnya tercecer atau keselip, tertumpuk bersama pesan-pesan lain yang beraneka.
Suami saya, tidak kaget dengan permintaan saya, dengan tenang dia mengajak saya berdiskusi tentang apakah masuk akal dan apakah saya akan komit dengan laman tersebut.
Lalu saya jawab: “Tahukan kamu, sakit kepala saya seketika hilang, hanya karena saya katakan kepada kamu bahwa saya butuh laman pribadi. Jadi saya yakin, jika kamu sebagai suami saya dan Tuhan mengijinkan, ini akan menjadi proyek saya seumur hidup dan semoga bisa menjadi bermanfaat bagi pembaca dan pemirsa,” ujar saya.
Suami saya lalu mendengar angka yang saya tawarkan dan langsung lulus. Saya langsung menghubungi teman saya, yang memiliki latar belakang teknologi informasi yang kerap viral karena kreativitasnya membuat lagu dan macam-macam website komunitas yang dibuatnya, namanya Syahrul Gunawan (Bang SG).
Puji Syukur, kami ternyata cocok bekerja sama meski jarak kami terpisah 11.000 km lebih. Dia adalah jenis manusia yang bisa bekerja kapan saja, sehingga jeda waktu 6 jam antara Italia dan Indonesia hampir tidak ada dan hanya lima hari setelah pembicaraan pertama saya dengannya, laman pribadi saya : Gagaswacana, Rieska Wulandari bisa terbangun.
Kata “gagas” saya pilih karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ini memiliki arti “memikirkan sesuatu,” dan wacana artinya percakapan, tepatnya, sebuah kegiatan komunikasi yang bersifat verbal. Cita – cita saya dengan laman maka, sebuah pemikiran yang tadinya hanya terucap melalui percakapan verbal, dapat saya tuangkan dan tuliskan dalam catatan dan artikel-artikel yang dapat dibaca oleh siapa saja yang berminat, kapan saja dan semoga bertahan sehingga waktu yang tak hingga.
Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan : “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa visi saya membuat laman ini adalah: berbagi, bersama-sama memikirkan sesuatu serta apabila memungkinkan mencari solusinya serta mengabadikannya dalam tulisan dan catatan, supaya bisa menjadi inspirasi dan patokan bagi para pembaca baik di generasi sekarang maupun generasi mendatang,
Semoga laman ini menjadi berkah, jembatan, inspirasi dan bisa menjadi ruang ekspresi juga bagi mereka yang mau berbagi artikel dan karya apa saja, maka saya terbuka untuk memuat curahan pemikiran, baik itu yang bersifat jurnalistik maupun karya fiksi dan karya sastra, pada laman ini.
Jika Anda berminat membagi buah pikiran dan bergabung dengan saya, atau memiliki masukan dan saran yang membangun, silakan hubungi redaksi pada alamat surel saya pribadi dan atau kepada redaksi yang tercantum pada rubrik kontak.
Salam Gagaswacana!