Enam puluh tujuh migran termasuk 12 anak kembar dan bayi berusia 2 bulan telah meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih hilang setelah kapal tenggelam di laut Italia Selatan, pada Hari Minggu (26/2/2023).
Rute di Mediterania ini terkenal sebagai rute paling berbahaya di dunia, bagi para pengungsi.
Pantai Calabria sendiri bukan tujuan populer bagi kapal-kapal pembawa pengungsi, tetapi karena Yunani telah memperkuat perbatasannya, maka para penyelundup yang beroperasi di Turki kemudian nekat memgambil jalur baru — yang lebih berbahaya dan lebih panjang — yaitu melintasi gugus pulau-pulau Yunani untuk mencapai pantai Italia telatnya di Calabria.
Ansa melaporkan kapal yang diyakini berangkat dari Turki, 5 hari lalu akan membawa pengungsi dari Afghanistan, Iran, dan Pakistan.
Para penyintas mengatakan bahwa masing-masing dari mereka harus membayar 8.000 euro untuk perjalanan tersebut.
Menyusul tragedi ini, menurut kantor berita Ansa, seorang warga negara Turki telah ditahan karena dicurigai melakukan perdagangan manusia.

Kapal sepanjang 20 meter itu kelebihan muatan dan hancur berkeping-keping saat mencoba mendarat dengan sedikitnya 150 pengungsi di daerah pantai di kota Crotone di wilayah Calabria

Penjaga pantai mengatakan 81 orang telah ditemukan hidup, 20 diantaranya menderita Luka dan hipotermia sehingga harus dirawat di rumah sakit setempat, sisanya ditampung dalam shelter sementara.

Gubernur wilayah Calabria Roberto Occhinto mengatakan bahwa Calabria berduka setelah tragedi tersebut.

Di tepi pantai, puing-puing kayu berserakan sekitar 100 meter dari bibir pantai, sementara
tim penyelamat melanjutkan pencarian mereka, Filippo Grandi, komisaris tinggi PBB untuk pengungsi, menyerukan kepada pemerintah Eropa untuk “berhenti berdebat” dan “menyetujui tindakan bersama yang adil, efektif, untuk menghindari lebih banyak tragedi”.

Dalam sebuah pernyataan, PM Italia, Meloni mengungkapkan “kesedihan yang mendalam” atas nyawa yang dipersingkat oleh “pedagang manusia” sambil mengulangi komitmen pemerintahnya untuk “mencegah keberangkatan dan bersama mereka tragedi yang terungkap”.

Dia menambahkan bahwa menggunkan perahu sepanjang 20 meter dengan 200 orang penumpang di dalamnya adalah tindakan kriminal apalagi keberangkatan dilaksanakan Dalam prakiraan cuaca yang buruk.

“Tidak manusiawi menukar nyawa pria, wanita, dan anak-anak dengan harga ‘tiket’ yang mereka bayarkan pada perspektif yang salah tentang perjalanan yang aman.” dia berkata
Meloni mengatakan pemerintahnya akan menuntut “kolaborasi maksimal” dengan negara asal para pengungsi.


MASALAH LAMA YANG TERUS MENGGUNUNG

Seorang ahli politik Italia, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Ri3ska.com mengatakan bahwa masalah ini bermula dari kebijakan politik Italia untuk memberikan kebaikan dan kemudahan kepada para pengungsi namun tanpa kontrol dan kurangnya kerjasama dengan negara-negara di Afrika Utara.
Dua faktor itu menjadi semakin kompleks, terutama di tingkat Uni Eropa dan juga – Amerika Serikat – yang tak membantu, malah cenderung berkontribusi pada instabilitàs dan ketidakstabilan di beberapa wilayah khususnya Libya, Suriah, dan zona perang lainnya yang menghasilkan arus pengungsi yang terus meningkat ke wilayah Uni Eropa.
Selain masalah pengungsi, kelompok kriminal terorganisir juga tumbuh subur, membuat situasi semakin ruwet.
“Italia bersama UE harus membangun kerjasama dengan negara asal pengungsi dengan memperbaiki dan mengembangkan negara agar tidak harus mengungsi dari tanah airnya,” tandasnya.

“Sejauh ini, Amerika Serikat tampaknya tidak banyak membantu dalam masalah ini, tetapi Uni Eropa harus segera mengambil langkah, jika tidak Eropa akan runtuh akibat masalah ini,” imbuhnya.
Pada 2015, sebuah kapal yang membawa lebih dari 600 orang tenggelam saat berlayar dari Libya menuju Italia. Menurut badan migrasi PBB, beberapa bulan terakhir telah terlihat korban tewas di Mediterania antara 100 dan 300.
Tercatat setidaknya terdapat 12.000 migran yang berhasil mencapai Italia sepanjang tahun ini, 678 diantaranya melalui Calabria.
Rieska Wulandari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X