RI3SKA.COM – Ketua delegasi Indonesia untuk pertemuan G-20 yang didedikasikan pada isu pendidikan di Catania Italia, hari Selasa (22/6) dinyatakan positif Covid-19.
imbasnya 6 anggota delegasi yang turut serta dalam rombongan tersebut, turut dikarantina.
Berita mengenai ketua delegasi Indonesia yang positif ini segera menghiasi halaman berbagai portal berita elektronik di Italia seperti” La Sicilia” dan juga sempat disiarkan dalam berita berjalan, oleh televisi Nasional Italia, “RAI” dengan narasi ketua dan enam anggota delegasi Indonesia, positif Covid-19.
Mengenai berita ini, delegasi dari KBRI Roma, yang turut mendampingi ke Catania, saat dihubungi Ri3ska.com dari Milan, menyanggah kabar tentang enam delegasi yang positif Covid-19 tersebut.
“Delegasi terbang dari Jakarta dan tiba di Roma, Italia pada hari Minggu, kemudian melanjutkan terbang ke Catania, Sicilia,” ujarnya.
Ia mengatakan, sesuai prosedur, pada hari Senin, setiap delegasi harus melakukan rapid test. Hasil rapid test ketua delegasi menunjukkan indikasi positif sehingga harus dilanjutkan dengan swab test.
“Hasil swab test ketua delegasi menunjukkan positif, “ ujarnya.
Ia menambahkan, hasil rapid test pada anggota delegasi menunjukkan hasil negatif.
“Sekarang kami sedang menunggu hasil swab-nya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sesuai dengan prosedur Covid-19, sebagai kontak langsung, maka 6 anggota delegasi yang mendampingi ketua, harus melakukan swab dan Isolasi mandiri. “Semoga hasilnya negatif,” ujarnya.
Italia menjadi tuan rumah G-20, sebuah forum para pemimpin, kementerian keuangan dan gubernur bank sentral, yang dibentuk pada tahun 1999 setelah serangkaian krisis keuangan, dalam rangka mendorong ekonomi dan kerjasama internasional dengan mempertimbangkan ekonomi baru dalam pembangunan.
G20 menyumbang dua pertiga dari perdagangan dan populasi dunia, serta 80% dari PDB dunia. Dalam organisasi ini, ada juga beberapa organisasi internasional besar. Pertemuan di Catania merupakan pertemuan di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan.
Untuk bidang pendidikan, pertemuan dilaksanakan pada pagi hari, dipimpin oleh Menteri Pendidikan, Italia, Patrizio Bianchi. Hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di Catania ini, antara lain menteri pendidikan dari Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Korea Selatan, Prancis, Jerman, Jepang, India, Meksiko, Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Turki, dan Uni Eropa.
Sayang, sebagian delegasi Indonesia tidak dapat hadir dalam sidang, sebab harus menjalani isolasi mandiri.
Isu utama yang akan dibahas ialah mengenai dampak darurat kesehatan pada sistem pendidikan, pada masa depan sekolah dan pada kemungkinan menciptakan perubahan yang lebih mudah dari sekolah ke dunia pekerjaan.
Selama sesi pendidikan para menteri pendidikan G20 mendapat kesempatan untuk berbagi mengenai strategi dan intervensi yang diterapkan setiap negara selama darurat pandemi, dalam upaya mendorong ketahanan sistem pendidikan yang lebih kuat, menjamin setiap siswa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, untuk semua anak didik, tanpa kecuali.
Pada kegiatan kali ini, terdapat juga sidang bersama antara para Menteri Pendidikan dan para menteri Tenaga Kerja, yang dilaksanakan di hari yang sama, pada pukul 14.30.
Pertemuan bersama ini membahas masalah transisi dari pendidikan ke pekerjaan, dengan perhatian khusus pada kaum muda, perempuan, dan kelompok rentan.
Delegasi Indonesia dari Kementrian Ketenagakerjaan yang turut hadir dalam kegiatan ini, tidak melakukan kontak langsung dengan rombongan dari Kementrian Pendidikan.
“Mereka juga telah melakukan test dan hasilnya negatif,” ujarnya.
Penulis: Rieska Wulandari
Editor: Claudia Magany, Julie Ghinami, Dessi Wulandhari