RI3SKA.COM – Memasuki malam natal, Italia mencatat 18.040 kasus baru, sehingga mengkonfrimasi angka rekor total menembus dua juta kasus pasien tepatnya 2.009.317 dengan kematian mencapai angka 70.900 jiwa.

Diantara pasien, tercatat beberapa kasus varian inggris salah satunya menjalani perawatan di Rumah Sakit Instituto Lazaro Spallanzani, Roma.

Penerapan tata tertib zona merah pada hari raya Natal di seluruh Italia sebagai langkah antisipasi gelombang tiga Covid-19, memaksa warga Italia untuk merayakan nata dengan cara sangat sederhana.

Beberapa keluarga memilih untuk melakukan natal dengan melakukan kunjungan dengan keluarga terdekat secara selektif hanya dengan anggota keluarga terdekat.

Keputusan ekstrim dipilih oleh pasangan Italia, Antonella dan Giovanni, berkata pada hari Kamis, 24 Desember di kota Monza, Italia yang memilih untuk merayakan natal tanpa melakukan pertemuan fisik dengan orang tua mereka sebagai upaya antisipasi dan perlindungan kepada orang tua mereka meskipun mereka tinggal di kota yang sama dan secara hukum dan tata tertib protokol zona merah, mereka memenuhi syarat untuk melakukan pertemuan keluarga di hari raya.

“Hari ini, ibu dan ayah mertua saya yang pada hari Natal, biasanya menjamu kami dan anak kami, telah siap dengan masakan natal dan mengirimkan makanan yang telah mereka siapkan untuk Natal. Tanggal 25 Desember besok. Pada jam makan siang, kami akan melakukan komunikasi secara daring melalui internet dan melakukan makan siang di depan telepon genggam sehingga mereka bisa melihat kami dan kami bisa melihat mereka secara virtual, artinya kami tetap makan bersama, namun tidak bertemu secara fisik.” ujar Antonella.

Antonella sempat mendapati dirinya positif dan telah menjalani karantina mandiri selama 40 hari. Ia telah dinyatakan negatif sejak beberapa pekan lalu, namun memilih untuk tidak membuka resiko baru dengan orang-orang terdekatnya.

Selain itu, warga Italia juga lebih banyak melakukan pemesanan belanja online dan mengirimkan kado mereka langsung kepada alamat yang mereka tuju, sebagai pengganti tradisi tukar kado yang biasanya dilakukan secara fisik, kini dilakukan dengan bantuan belanja dan transaksi melalui internet.

Teleborsa Italia pada 23 Desember memperkirakan akan ada 3,5 juta warga Italia yang membeli kado pada menit terakhir dimana belanja natal menurun sebanyak 23 persen dibanding tahun lalu atau sekitar 175 euro per keluarga, akibat kendala ekonomi.

Setiap keluarga diperkirakan memiliki budget sebanyak 100-300 euro untuk belanja natal dan hanya 14 persen menyediakan anggaran sebesar 300-1000 euro untuk belanja natal dimana 82 persen orang Italia cenderung bangga dan membeli produk buatan Italia.

Adapun belanja online dilakukan oleh 38 persen dan 41 persen memilih melakukan belanja kepada yayasan sosial sebagai bakti mereka kepada sesama.

Penulis: Rieska Wulandari – Jurnalis, ketua Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI) Cabang Eropa.
Editor: Syahrul Gunawan

By Redaksi

Minds are like parachutes; they work best when open. Lord Thomas Dewar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X