RI3SKA.COM – Buntut pengurangan dan keterlambatan produsen vaksin anti covid, Pfizer pada pekan lalu, membuat pemerintah Italia harus merevisi rencana mereka dalam program vaksinasi nasional, dengan keterlambatan 6 hingga 8 minggu.

“Akibat keterlambatan pengiriman tersebut, Pemerintah mengatakan adanya perubahan program vaksinasi yang diterapkan sejak Senin (25/1/2021) dengan mengutamakan pemberian dosis kedua kepada kalangan yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin Pfizer,” demikian dikatakan Deputi Menteri Kesehatan Italia, Pierpaolo Sileri, pada hari Minggu (24/1/2021).

Seperti kita ketahui, Italia memprioritaskan vaksin anti Covid.-19 kepada garda terdepan, yaitu dokter, perawat dan seluruh lapisan petugas sektor kesehatan, panti lansia, serta penduduk berusia lanjut yang memiliki patologis.

Atas keterlambatan ini, pemerintah Italia sempat mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan menuntut Pfizer yang telah mengurangi pengirimannya hingga 30 persen dari kesepakatan, yang mana Pfizer menyatakan keterlambatan terjadi karena pihaknya sedang melakukan peningkatan pada fasilitas produksi mereka di Belgia.

Hingga 27 Januari, Italia telah melakukan vaksinasi kepada 1.575.258 orang dimana region Lombardia tercatat telah melakukan vaksin terbanyak di Italia yaitu 245.100 jiwa, sementara vaksin yang sudah disebarkan adalah sebanyak 2,12 juta ampul.

Italia pada hari ini mencatat 10.584 kasus baru sehingga secara total Italia mencatat 2,5 juta kasus.

Penulis: Rieska Wulandari – Jurnalis, ketua Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI) Cabang Eropa
Editor: JG

By Redaksi

Minds are like parachutes; they work best when open. Lord Thomas Dewar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X