RI3SKA.COM – Bekerja sebagai petugas kebersihan rumah sakit khusus Covid-19 di Italia Utara, Sri Winarni, yang telah mukim di Italia sejak tahun 1999 dan telah bekerja di rumah sakit selama 11 tahun terakhir, masuk dalam daftar prioritas untuk mendapatkan kesempatan vaksin.

Kepada Rieska Wulandari di Milan, Jumat (15/1) yang dihubungi melalui Skype, Sri yang telah tinggal di Italia sejak tahun 1999 dan bekerja di rumah sakit di kawasan Italia Utara yang saat ini menjadi rumah sakit khusus melayani pasien Covid-19, mengatakan sebagai staf ebersihan rumah sakit, ia memiliki prioritas untuk menjalani vaksin.

Selengkapnya di YouTube RI3SKA Klik Link: https://youtu.be/g3bzLcOXUuQ

Sebagai informasi, Italia mulai menjalankan vaksinasi nasional (VaxDay) sejak 27 Desember 2020 dan menargetkan para dokter, perawat, staf dan petugas rumah sakit serta rumah jompo, korps militer dan polisi, serta warga diatas 80 tahun dengan atau tanpa penyakit bawaan, masuk dalam prioritas vaksin yang dilaksanakan sejak Desember hingga Maret mendatang.

Sri melanjutkan, Ia mendapatkan arahan dari penanggungjawab rumah sakit sejak sebulan lalu dan dalam arahan para staf ditanya siapa yang bersedia untuk mendapat vaksinasi.

“Saya bersedia, kemudian saya mengisi formulir dan setelah itu saya tidak mendengar update, tahu – tahu kemarin saya ditelepon dan atasan saya mengatakan untuk dapat pada waktu sekian karena saya sudah mendapat janji vaksin,”ujarnya.

Sesuai dengan permintaan atasan, Ia datang dan mendapatkan suntikan dan setelah disuntik harus diam selama 15 menit untuk melihat reaksi vaksin.

“Setelah disuntik hanya merasakan pegal dan tidak ada efek lain, sekarang sudah sehari berlalu, saya tetap merasa sehat dan bisa bekerja seperti biasa,”tambahnya.

Ia juga memaparkan bahwa sejak mendapatkan suntikan vaksin, Ia tetap harus mengenakan masker dan semua pengaman dalam menjalankan tugas yang telah diembannya selama 11 tahun di rumah sakit tersebut.

“Selama bekerja saya tidak berarti bebas melepaskan masker, sarung tangan dan penutup wajah, saya tetap harus mengenakannya karena ada arahan dari dokter bahwa kita masih memiliki kemungkinan terinfeksi Covid-19, meski tidak bisa menularkan, jadi saya harus melindungi diri saya sendiri, supaya tidak sakit, apalagi lingkungan kerja saya paparan dengan infeksi sangat tinggi,”ujarnya.

Sri mengaku sangat bersyukur karena bekerja sebagai staf rumah sakit, tidak berarti haknya lebih minim dibanding dokter atau pejabat rumah sakit lainnya.

“Kepala rumah sakit menegaskan bahwa kami memiliki hak perlindungan yang sama dengan dokter atau perawat, sehingga alat-alat perlindungan diri dari infeksi diberikan persis sama dengan yang dikenakan dokter atau staf lain dan kamipun mendapat hak vaksinasi,”ujarnya sumringah.

Sementara itu, untuk kategori selanjutnya menyusul setelah bulan April dan kini sudah satu juta orang lebih di Italia telah mendapatkan vaksinasi. Diharapkan pada bulan April, situasi Italia dapat kembali berangsur menjalani kehidupan normal.

Penulis: Rieska Wulandari – Jurnalis, ketua Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI) Cabang Eropa
Editor: Syahrul Gunawan

By Redaksi

Minds are like parachutes; they work best when open. Lord Thomas Dewar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X